krisis makanan.
banjir.
harga minyak.
iklim dunia.
perang.
bolehkah saya memilih untuk tidak tahu dan tidak peduli mengenai hal-hal ini, ya Allah?
mungkin hidupku akan lebih nyaman, ya Tuhan?
krisis makanan.
banjir.
harga minyak.
iklim dunia.
perang.
bolehkah saya memilih untuk tidak tahu dan tidak peduli mengenai hal-hal ini, ya Allah?
mungkin hidupku akan lebih nyaman, ya Tuhan?
1 Samuel 8, bangsa israel menginginkan raja untuk memerintah mereka, ingin meniru bangsa-bangsa lain disekitarnya. Allah tidak suka dengan sifat dan motivasi mereka, namun demikian, Allah tetap mengijinkan permohonan itu terjadi (adanya raja di israel, bagian dari rencana penebusan).
Saat permohonan kita tidak terwujud, hal ini sebenarnya mempermudah kita untuk berserah kepada Tuhan.
Saat permohonan kita terwujud, kita harus berhati-hati untuk tidak serta-merta mengasumsikan “wah, kehendak saya sudah sama dengan kehendak Allah”. Bisa saja Allah mengijinkan hal itu terjadi untuk hal lain yang baik, namun Ia sama sekali tidak setuju dengan maksud hati kita.
(dari renungan mezbah doa)
Prerogatif Allah,
Ketidakberdayaan manusia.
Jangan ku meninggi,
Ya Allah.
pancaindera kita menangkap berbagai sensasi yang berbeda. kadang, ada sensasi-sensasi yang khas, tidak dapat dilupakan, dan biasanya mudah terngiang-ngiang kembali karena keunikan kisah di balik sensasi awal kisah tersebut terjadi.
hari ini saya mengalaminya. ketika saya mencium sebuah bau yang langsung mengingatkan saya kepada bau yang sama di kisah yang berbeda. bau tersebut sudah terasosiasikan dengan kisah itu.
mungkin itu yang dialami petrus juga. ia berdiang di dekat sebuah api arang sebab hawa nya dingin kala itu. kala yesus ditangkap. dan ia menyangkalnya tiga kali. (yoh 18.15-27)
entah bagaimana rasanya ketika ia melihat api arang lagi. yang pasti, satu saat ketika ia berada di dekat api arang, ia kembali ditanya tiga kali. (yoh 21.9-17)
sejak saat itu, api arang pastilah membekas di hati petrus.
ada 4 elemen yang mau dibahas di sini;
A. Badan: organisasi, society, yang memayungi no.2
B. Insan: Anggota, individu yang terpayungkan no.1
C. Aksi: Kegiatan, acara, event, kerja, action yang dilakukan no. 2
D. Respons: Feedback dunia, masyarakat luar dan dalam terhadap action no.3
dan, beberapa kasus interaksi ke tiga elemen(yang ke empat berinteraksi bebas, secara ad-hoc) di atas;
1. Badan mengadakan Aksi melalui para Insan (yang sudah berafiliasi) dalamnya.
2. Insan mengafiliasikan diri kepada Badan. Kemudian Insan mengadakan Aksi.
3. Insan mengadakan Aksi. Kemudian Insan tersebut mengafiliasikan diri kepada Badan. Aksi tersebut diteruskan/diubah maknanya/diberhentikan.
(More …)
Hanya patung terentang,
mengucap Selamat datang.
Kota angkara,
kota angkasa,
Telah menanti, telah menari.
Roda meluncur liar, darah mengalir deras.
Jendral memberi pencuri hormat,
penguasa bercengkrama.
Lariku dari mulut Singa,
tapi ke mulut makhluk apakah ku ‘kan melangkah?
Jangan ku lari, o Tuhan, jangan.
Kemanakah ku dapat pergi dari naungan sayap-Mu?
Dan inipun datangnya dari TUHAN semesta alam;
Ia ajaib dalam keputusan
dan agung dalam kebijiaksanaan. (Yes 28.29)
Inipun =
membajak,
mencangkul,
menyisir tanah,
menabur,
mengirik,
dst. (28.25 ff)
.
Inipun datangnya dari Tuhan.
hikmat dalam rutinitas hidup,
hikmat dalam kesederhanaan.
sebuah kuis alkitab yang tidak berkesudahan. (saya sekarang di rank ‘Ned Flanders‘)
permainan bisa disimpan dengan menggunakan akun google masing-masing. selamat mencoba! đŸ˜€
Di pelbagai cerita fantasi (komik doraemon, film enchanted, etc.), sering dikisahkan bahwa saat orang di masa lalu melihat televisi, mereka melihat kotak ajaib yang dimana terdapat orang di dalamnya.
Saat kita melihat televisi, apa yang kita lihat? kumpulan transistor, gelombang pemancar, program stasiun berita. Pengetahuan kita memberi kita banyak presuposisi tentang apa yang kita lihat. Fiksi dan fakta tersaru dalam diode, Pikir dan pakar terlupakan. Di kotak itu, nyawa terlihat seperti angka; di kotak itu aktor menjadi nabi.
Dunia televisi, dunia yang dapat kita panggil sesuka hati, apakah kita terpanggil oleh tangis yang disiarkan?
yang dapat kita bunuh sesuka hati, apakah kita membunuh hati yang disiarkan?
Kapan kita bisa sedikit lebih naif,
sedikit lagi lebih purba,
untuk melihat manusia sesungguhnya di balik layar kaca?
melihat nyawa di balik angka?
———-
Duncan,
yang baru saja melihat kumpulan transistor di bus, dan gagal melihat Jaipur.
Workshop ISCF, IBS Kitab Wahyu, kegiatan iscf terakhir dalam fase ini. Melihat isu-isu dalam jemaat Efesus yang mendapat teguran melalui surat. Keesokan harinya, mencoba melihat isu-isu keenam jemaat yang lain. Masukan sangat ditunggu di comment.
1. Church in Ephesus
Memiliki pengajaran dan kegiatan yang kuat, tetapi terdapat eksklusivitas yang tidak memiliki kasih. Surat dikirim oleh yang memegang ketujuh bintang dan berjalan diantara ketujuh kaki dian; oleh Dia yang memegang kuasa atas kepala jemaat, jemaat dan berada beserta mereka, seakan berkata “ini gereja-Ku, dimana kasih-Ku kau letakkan?”
2. Church in Smyrna
Mendapati cobaan yang berat, dimana jemaatnya lambat laun akan dicobai dan mungkin menghadapi kematian. Surat dikirim oleh yang pertama dan terakhir; oleh Dia yang telah mati dan bangkit, seakan berkata “kalau kau bersama-Ku, kau pun akan bangkit dari kematian seperti yang telah Kutunjukkan”
3. Church in Pergamum
Meskipun tetap berpegang kepada iman, tapi jemaat ini terbawa oleh ketidaktaatan yang berasal dari arus pengajaran yang tidak sehat dari pengaruh luar. Surat dikirim oleh Dia yang empunya pedang bermata dua; seakan berkata “keadilan akan dijaga dengan pedang, dan ketidaktaatanmu akan menghadapi pedang”
4. Church in Thyatira
Meskipun melayani dalam kesabaran dan kasih, tetapi dalam jemaat sendiri ada pengajar palsu yang mengajar ketidaktaatan kepada Allah. Surat dikirim oleh Dia yang bermata seperti api, dan kakinya seperti tembaga, seakan berkata “bisa Kulihat dirimu dan ketidaktaatanmu sampai ke dalam-dalam, hanya yang berdiri bersama-Ku saja yang akan tetap teguh”
5. Church in Sardis
Dikritik karena tidak bersemangat, dan malas. Jemaat yang biasa-biasa saja, tidak sampai sesat karena memang mungkin tidak cukup berpikir. Surat dikirim oleh Dia yang memiliki tujuh roh dan tujuh bintang; seakan berkata “ini roh yang daripada-Ku, di mana roh dan semangatmu?”
6. Church in Philadelphia
Jemaat yang terkata kecil kekuatannya, namun dijanjikan kekuatan oleh Allah, dan mereka setia terhadap misi-Nya. Surat dikirim oleh dia yang Kudus, yang Benar, yang memegang kunci Daud; seakan berkata “sekecil apapun engkau, jika pintu telah Kubuka tak akan ada yang bisa menutup, dan jika telah Kututup tak akan ada yang bisa membuka, manfaatkanlah kairos ini.”
7. Church in Laodicea
Mendapat teguran yang paling keras, karena mereka “suam-suam kuku” atau mungkin acuh tak acuh terhadap kebenaran yang dari Allah. Surat dikirim oleh Amin, saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan, Dia yang seakan berkata “ini Aku, kegenapan akan kebenaran dan janji Allah. Masihkah kau acuh tak acuh terhadap-Ku?”
Pertanyaan-pernyataan di atas bukanlah Firman Tuhan, tetapi saat saya menempatkan diri sebagai pembaca dengan keterbatasan pengetahuan terhadap konteks jaman dulu, itu pertanyaan dan pernyataan yang terngiang saat membaca kop surat bertajuk “From:..”, seakan-akan ditanyakan kepada gereja. Akan isu-isu yang saya rasa masih sangat relevan bagi gereja segala abad dan tempat (termasuk masa kini).
Dapatkah kita berkata; “ini aku Tuhan, milik-Mu, bagian jemaat-Mu dan gereja-Mu yang telah setia.”?
Saya suka ‘modeling.’ Model adalah aproksimasi dari sebuah realita. Saya suka sekali membandingkannya dengan konsep imago dei.
Ada beberapa model yang terus membayangi pikiran saya. Salah satunya adalah model panggilan. Yang di bayangan saya seperti ini:
Artinya begini.
Menurut saya, panggilan seseorang itu ditinjau dan tidak dapat dilepaskan dari panggilan gereja. Panggilan seorang berada dalam koridor panggilan gereja. Dan bagaimana panggilan seorang itu dapat memenuhi bagiannya dalam menjalani panggilan gereja.
Karena itu, saya sebenarnya lebih cenderung untuk tidak terlalu menekankan bahwa seorang harus menemukan panggilannya secara spesifik. Bagi saya, pertanyaan yang lebih mendasar adalah apa panggilan gereja di tempat ini. Dan jikalau saat ini dalam keseharian kita, kita sudah turut membantu dalam memenuhi panggilan gereja ini, itu sudah sangatlah baik.
Model ini adalah salah satu model yang sangat mempengaruhi saya. Lain kali akan saya paparkan model-model yang lain. =)